Rabu, 04 Januari 2012

Rupiah Kalahkan Ringgit Malaysia

Rupiah juga masih lebih baik dari nilai tukar mata uang di Singapura, Korea, dan Thailand.

 

 Papan pengumuman valas (Prasetyo Utomo)

VIVAnews - Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah sepanjang 2011 tercatat mengalami depresiasi sebesar 0,81 persen. Pada akhir 2011, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp9.096 per dolar Amerika Serikat.

"Rupiah kita terjaga dengan baik. Di tengah krisis global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terjaga," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam konferensi pers Arah Kebijakan Fiskal 2012 di kantornya, Jakarta, Kamis 5 Januari 2012.

Posisi Indonesia, Agus melanjutkan, berada di urutan kedua di antara negara yang mengalami depresiasi. "Kita masih lebih baik dari Singapura, Korea, Malaysia, dan Thailand yang depresiasinya lebih tinggi," tuturnya.

Namun, Agus menambahkan, secara rata-rata, selama 2011 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat. Sebab, rata-rata nilai tukar rupiah di 2011 sebesar Rp8.779 per dolar. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan rata-rata nilai tukar tahun sebelumnya sebesar Rp9.087 per dolar AS.

"Rata-rata nilai tukar di kawasan ASEAN memang menguat dibandingkan dengan dolar AS," jelasnya.

Berikut data perkembangan nilai tukar negara kawasan sampai 30 Desember 2011 :

1. China menguat 4,72 persen.
2. Jepang menguat 4,40 persen.
3. Inggris menguat 0,80 persen.
4. Euro menguat 0,29 persen.
5. Filipina melemah 0,09 persen.
6. Indonesia melemah 0,81 persen.
7. Singapura melemah 1,31 persen.
8. Korea melemah 2,35 persen.
9. Malaysia melemah 3,41 persen.
10. Thailand melemah 4,89 persen.